Lirik Lagu Mars Bawaslu, Tebarkan Semangat Pemilu 2024
Berikut lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Selasa (23/1/2024).
Makna Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Makna lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah tentang kebangsaan yang luhur dan mulai. Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa berisi tentang gambaran persatuan seluruh masyarakat Indonesia yang terikat dalam nusa yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu yakni Indonesia.
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa mengajak kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus membela tanah air tercinta secara bersama-sama agar Indonesia pusaka selalu berjaya selama-lamanya. Maksudnya adalah meskipun negara Indonesia memiliki banyak suku, ras, bahasa daerah, agama dan lain-lain yang berbeda-beda, tetapi kita tetap satu bangsa yakni Indonesia.
Dukung Ganjar-Mahfud, SLANK Bikin Lagu Spesial
Tanah airPasti JayaUntuk selama-lamanya
Indonesia pusakaIndonesia tercintaNusa bangsaDan bahasaKita bela bersama
Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Satu nusaSatu bangsaSatu bahasa kita
Sejarah Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Sejarah lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa ciptaan Liberty Manik ini terinspirasi dari peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yakni Sumpah Pemuda. Seperti dikutip dari buku 'Seni Budaya dan Keterampilan', lagu Satu Nusa Satu Bangsa berkisah tentang Ikrar Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia, serta tekad untuk membela nusa, bangsa, dan bahasa.
Ikrar Sumpah Pemuda lahir berdasarkan hasil Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk diketahui, berikut ini tiga butir Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh L. Manik yang terinspirasi oleh peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ini bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia untuk mewujudkan ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
JAKARTA, iNews.id - Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta pencipta dan maknanya menarik untuk diulas kali ini. Lagu tersebut memiliki ikatan sejarah dengan kemerdekaan Indonesia.
Satu Nusa Satu Bangsa merupakan lagu yang diciptakan oleh Liberty Manik atau lebih dikenal dengan nama L. Manik. Lagu satu ini kerap dinyanyikan saat acara hari besar nasional, seperti Upacara Sumpah Pemuda yang dirayakan setiap tahunnya pada 28 Oktober.
Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Merujuk dari buku 'Kumpulan Lagu Nasional' karya Gunawan Ismail, berikut lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang cocok dinyanyikan saat upacara bendera maupun momentum penting lainnya:
Satu nusa satu bangsa satu bahasa kitaTanah air pasti jaya untuk s'lama-lamanyaIndonesia pusaka Indonesia tercintaNusa bangsa dan bahasa kita bela bersama
Pencipta Satu Nusa Satu Bangsa: L. Manik
Siapa pencipta lagi Satu Nusa Satu Bangsa? Sosok pencipta lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah L. Manik atau Liberty Manik. Dikutip dari situs resmi Garuda Kemdikbud, Libery Manik putra daerah kabupaten Dairi yang lahir pada tanggal 21 Nopember 1924 di desa Huta Manik, Kecamatan Sumbul Pegagan.
Pengalaman batin akan peristiwa-peristiwa pasca kemerdekaan Indonesia telah mendorong Liberty Manik menciptakan lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang bertujuan sebagai propogadis semangat kebangsaan seluruh masyarakat Indonesia. Semasa hidupnya Liberty Manik menciptakan tidak kurang dari enam lagu-lagu Indonesia, dua diantaranya bernafaskan nasionalisme yaitu lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Negara Jaya.
Semangat nasionalisme Liberty Manik yang dituangkan dalam bidang musik sebagai seorang seniman menjadikannya menerima penghargaan dari pemerintah Indonesia. Pada tahun 1999, Liberty Manik memperoleh penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma.
Makna Lagu Safe Inside - James Arthur, Lengkap dengan Lirik dan Terjemahan
Demikianlah informasi mengenai lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta pencipta dan maknanya. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja
From Wikipedia, the free encyclopedia
Single by Liberty Manik (Writer)
Instrument of Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa (transl. One Native Land, One Nation) is an Indonesian national song created by Liberty Manik, and the song was first played via radio broadcasts in 1947.[1][2]
Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita
Tanah air Pasti jaya Untuk s'lama-lamanya
Reff : Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa Dan Bahasa Kita bela bersama
One Native Land One Nation Our language is one
The Motherland Will be Glorious For Forever and ever
Reff : The Sacred Indonesia The Beloved Indonesia Native land, nation and language We will support it together
"Satu Nusa Satu Bangsa" is performed andante moderato in 44 time.
Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah Liberty Manik yang merupakan putra daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang lahir pada 21 November 1924 di Desa Huta Manik, Kecamatan Sumbul Pegagan. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa sendiri sudah akrab di telinga rakyat Indonesia karena liriknya sederhana, tetapi mengandung arti nasionalisme yang mendalam.
Liberty Manik memiliki tiga saudara perempuan kandung, yaitu Sukut Manik, Jamu Manik, dan Harap. Ayahnya bernama Patiham Manik dan Ibunya bernama Solat Situmorang. Liberty Manik lahir dari keluarga yang berstatus sosial baik. Patiham Manik menjabat sebagai Kepala Kampung Huta Manik.
Sesudah menyelesaikan pendidikannya di HIS Sidikalang pada 1940, Liberty melanjutkan sekolah ke Pulau Jawa. Setelah lulus seleksi masuk HIK Muntilan, ia berangkat ke Jawa menggunakan kapal laut yang kemudian bertemu dengan Cornel Simanjuntak atau yang lebih dikenal C Simanjuntak.
Cornel Simanjuntak telah belajar satu tahun lebih dulu di HIK Muntilan. HIK Xaverius College Muntilan merupakan sekolah pendidikan guru yang menempatkan musik sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler dan pokok kegiatan pembelajaran siswa. Kedatangan Jepang ke Indonesia pada 1942 menyebabkan sekolah HIK Muntilan terpaksa ditutup karena guru-guru yang berkebangsaan Belanda harus pulang untuk menghindari ancaman Jepang.
Hal tersebut menyebabkan siswa-siswa tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak bisa pulang kampung apalagi bagi siswa-siswa perantau. Liberty Manik kemudian bekerja sebagai penyanyi dan pemain biola di siaran Radio Semarang. Sedangkan kawannya, Cornel Simanjuntak memilih untuk menjadi guru sekolah dasar di Magelang.
Munculnya para pemusik daerah di Tapanuli ke Jawa yang menjadi pusat pemerintahan memberikan warna tersendiri bagi dunia musik nasional. Para musisi tersebut diantaranya, Cornel Simanjuntak, Amir Pasaribu, J A Dungga, Binsar Sitompul, W Lumban Tobing dan Liberty Manik.
Mereka adalah musisi yang memiliki latar belakang pengetahuan musik gereja misionaris Jerman yang handal. Para pemusik ini beranggapan bahwa musik nasional tidak boleh dibangun di atas budaya musik Jawa saja, musik diatonis lebih terbuka bagi umum di lapisan masyarakat dengan berbagai kebhinekaannya.
Liberty Manik adalah doktor pertama bidang musik di Indonesia yang lulus dengan predikat Magna cum laude dari Freie Universitat Berlin, Jerman. Beliau mendapat penghormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie pada 1999 pada saat penobatannya sebagai Guru Musik.
Liberty Manik meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada 1993 setelah beberapa hari menjalani perawatan akibat pendarahan usus. Setelah digelar upacara adat Batak pada 17 September 1993 di kediamannya Melati Glondong, Jalan Magelang, Yogyakarta, jenazahnya disemayamkan di Aula Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ia dimakamkan di Taman Makam Seniman Imogiri, Bantul.
Semasa hidup, Liberty Manik menciptakan enam lagu, yaitu Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku Yang Kucinta, Pantai Sepi, Di Laut, Tamanku dan Negara Jaya. Ia juga aktif menerjemahkan lagu-lagu rohani rakyat daerah Simalungun, Pakpak dan Karo serta lagu rohani yang berasal dari Eropa.
Liberty Manik juga seorang filolog atau ahli bahasa kuno yang banyak mentranslasi teks yang ditulis dalam aksara Batak. Pemerintah Jerman sering menggunakan jasanya untuk keperluan pengarsipan di negara tersebut. Berkat Liberty, kini ada setidaknya 500 arsip teks Batak Jerman, sekitar 100 arsip berada di Indonesia. Liberty Manik juga rajin mendokumentasikan musik gondang yang juga menjadi bagian dari arsip Batak yang dimiliki Jerman.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa adalah lagu nasional Indonesia yang diciptakan oleh Liberty Manik di Semarang. Lagu ini kemudian pertama kali diperdengarkan ke publik melalui siaran Radio Republik Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1947.[1]
"Satu Nusa Satu Bangsa" dirilis pada tahun 1947.[2] Dalam menciptakan lagu ini, Liberty Manik terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda dengan merujuk pada tiga inti dari Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa (satu tanah air), satu bangsa, dan satu bahasa. Lagu ini berisi ajakan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan membela identitas bangsa Indonesia.[3][4]
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Dilansir dari Buku Panduan Pramuka Siaga (2015), berikut lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang diciptakan oleh L. Manik.
Satu nusaSatu bangsaSatu bahasa kita
Tanah AirPasti jayaUntuk selama-lamanya
Indonesia pusakaIndonesia tercintaNusa bangsadan bahasaKita bela bersama
Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Banga
Lantas siapakah pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa? Sosok tersebut adalah L. Manik. Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah L. Manik yang memiliki nama asli Liberty Manik. Menurut buku 'Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer' yang disusun oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, L. Manik lahir di Sidikalang, Sumatera Utara pada tanggal 21 November 1924.
Sebagai sosok yang berkecimpung di dunia musik, L.Manik sempat menekuni sejumlah profesi. Sebut saja misalnya penyanyi, pemain biola, pencipta lagu, hingga penyiar radio RRI Jogja. Bahkan L. Manik sempat menjadi pengajar musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Bukan hanya di bidang musik, L. Manik juga menekuni bidang lain. Ia juga memiliki ketertarikan menjadi penulis buku hingga jurnalis majalah.
Selain menciptakan lagu nasional Satu Nusa Satu Bangsa, L. Manik dikenal juga sebagai pencipta salah satu lagu anak-anak yang populer. Lagu tersebut bertajuk Desaku yang Kucinta.
Nah, itulah tadi lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta chord, makna, sejarah, hingga sosok pencipta di baliknya. Semoga informasi ini bermanfaat.
tirto.id - Bagaimana lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan siapa penciptanya?
Indonesia memiliki banyak lagu nasional yang memiliki arti dan lirik makna yang mendalam. Salah satu lagu wajib nasional adalah Satu Nusa Satu Bangsa. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik alias L. Manik yang turut mewarnai sejarah perjuangan rakyat Indonesia.
Dikutip dari Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017) karya Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, lagu wajib nasional mempunyai ciri khas dari penciptanya. Lirik lagu wajib nasional bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, heroisme, patriotisme, dan nasionalisme serta rela mengorbankan jiwa dan raga demi kelangsungan hidup bangsa.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa seakan terkait dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Teks Sumpah Pemuda menyatakan bahwa pemuda dan pemudi Indonesia mengaku: berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa persatuan yang satu, Indonesia.
Meskipun begitu, lagu Satu Nusa Satu Bangsa ternyata diciptakan jauh setelah Sumpah Pemuda, tepatnya dua tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni pada 1947. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa pertama kali diperdengarkan untuk umum melalui radio.
Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah Liberty Manik alias L. Manik. Tokoh musisi nasional yang pernah bekerja sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) di Yogyakarta ini menciptakan lagu tersebut pada 1947.